Senin, 02 Juli 2012

cara membuat tes

1.      Pengertian Tes
      Tes merupakan alat atu prosedur yang di gunakan untuk mengetahui tau mengukur Sesuatu dalam suasana,dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan misalnya:
Melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melkukn tugs atau suruhan, menjawab secra lisan,dan sebagainya.
2.   Langkh-langkah dalam penyusunan Tes
      a.   Menentukan tujuan mengadakan tes
      b.   Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan di teskan
      c.   Merumuskan tujuan instruktur khusus dari tiap bagian bahan
d.   Menderetkan semua TIK dalam table persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkndung dalam TIK itu.
A.  Tes Isian (Completion Test)
      Pengertian Completion Test biasa kita sebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi, completion terdiri atas kalimat – kalimat yang ada bagian – bagiannya yang di hilangkan. Bagian yang di hilangkan atau bagian yang harus di isi oleh murid ini adalh merupakan pengertian yang kita minta dari murid :
Contoh :
-          Columbus menemukan benua Amerika pada tahun…………………..
-          Siapa yang berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis……………..
-          Pahlawan rakyat Banten terhadap VOC dipimpin oleh…………………

      Ada juga Completion Test yang tidak berbentuk kalimat-kalimat pendek seperti di atas,tetepi merupakan kalimat-kalimat berangkai dan memasang banyak isian :
Misalnya :
-          Makasar sebenasnya terdiri dari dua kerajaan yaitu………………..,hubungan keduanya sangat erat sehingga dua kerajaan itu dianggap menjadi satu yaitu……………….,makasar menjadi Bandar dagang internasional sejak jatuhnya………………….ke tangan portugis,pedagang-pedagang yng tidak mau berdagang di ………………akhirnya beralih ke ……………..,letak kerjaan makasar sangat strategis karena berada pada jalur perdangan antara…………………….,dan seterusnya.
      Jawaban-jawaban tidak perlu di tulis di tempat yang di kosongkan, sebab cara demikian akan menyukarkan pemeriksan. Tetapi sediakanlah tempat tesendiri dengan nomor urut ke bawa.
B.  Menjodohkan (Matching Test)
            Pengertian Matching Test dapat kita ganti dengan istilah memperbandingkan, mencocokan, memasangkan, atau menjodohkan, Matching Test terdiri atas sat kata seri pertanyaan dan satu seri jawaban, tugas murid ialah :
      Mencari dan menempatkan jawaban-jawaban,sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaaanya.
      Contoh :
      Pasangkanlah pertanyan yang ada pada lajur kiri dengan yang ada pada jalur kanan dengan cara menempatkan huruf yang terdapat di muka pertanyaan lajur kiri pada titik – titik yang di sediakan di lajur kanan.
a.       Transmigrasi………………………    1.   Masuknya penduduk
                                                                  dari Negara lain.
b.      Imigrasi……………………………   2.   Pindahnya penduduk
                                                                  Ke Negara lain
c.       Imigran……………………………    3.   Pindahnya penduduk
                                                                  Dari desa ke kota
…………………………………….   4.   Pindahnya penduduk
                                                                  Antar pulau di dalam
                                                                  satu Negara
cara menjwabnya dapat di tulis lengkap nama kotanya misalnya :
1.      Jepang dengan ibu kota : Tokyo
2.      Rusia dengan ibu kota : maskwa

Tetapi dapat juga hanya memisahkan “huruf” yang ada di depan nama kotanya yang di pilihannya.



C.  Tes Pilihan Ganda (Multiple choice Test)
            Terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang di sediaakan atau multiple choice test, terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternative (options) kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawabn yang benas yaitu jawaban dan beberapa pengecoh (distractor.

      Contoh :

1.      Yang berasil mempertahankan wilayah Maluku terutamanya Tidore dari ancaman kekuasaan VOC adalah……
a.       Sultan Jawaludin
b.      Sultan Baabullah
c.       Sultan Nuku
d.      Sultan Hairum

2.      Serangan Sultan Agung yang pertama mengalami kegagalan. Sebab utamanya adalah…….
a.       Kurangnya persenjatannya
b.       Kekurangan bahan makanan
c.       Kurangnya semangat tentara makanan
d.      Kurangnya bantuan dari pihak lain

3.      Pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat terjadi perlawanan besar di bawah pimpinan seorang bangswan dari Madura, yaitu……
a.       Trunojoyo
b.      Montemaramo
c.       Untung Surapati
d.      Karaeng Galengsung



D.  Tes Benar – Salah (True – False)
      Soal – soalnya berupa pertanyaan-pertanyaan (statement) Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Orang yang di Tanya bertugas untuk menandai masing-masing pertanyaan itu dengan melingkari huruf B jika pertanyaanya itu betul menurut pendapanya dan melingkari huruf S jika pertanyaannya salah.
1.      B – S      : akal pikiran (rasio) dijadikan dasar pengukuran kebenaran adalah paham  rasionalisme
2.      B – S      : Partai politik Amerika yang mendapat sebutan G.O.P adalah Rebublik
3.      B – S      : Nama Amerika diambil dari nama pelaut Inggris
4.      B – S      : Penduduk asli Amerika yang paling tinggi peradabanya ialah suku Aztek
5.      B – S      : Sebab Khusus Perang Kemerdekaan Amerika Adalah The Bostom Tea Party.

Masa Prasejarah

Zaman prasejarah Bali merupakan awal dari sejarah masyarakat Bali, yang ditandai oleh kehidupan masyarakat pada masa itu yang belum mengenal tulisan. Walaupun pada zaman prasejarah ini belum dikenal tulisan untuk menuliskan riwayat kehidupannya, tetapi berbagai bukti tentang kehidupan pada masyarakat pada masa itu dapat pula menuturkan kembali keadaanya Zaman prasejarah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup panjang, maka bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang sudah tentu tidak dapat memenuhi segala harapan kita.
Berkat penelitian yang tekun dan terampil dari para ahli asing khususnya bangsa Belanda dan putra-putra Indonesia maka perkembangan masa prasejarah di Bali semakin terang. Perhatian terhadap kekunaan di Bali pertama-tama diberikan oleh seorang naturalis bernama Georg Eberhard Rumpf, pada tahun 1705 yang dimuat dalam bukunya Amboinsche Reteitkamer. Sebagai pionir dalam penelitian kepurbakalaan di Bali adalah W.O.J. Nieuwenkamp yang mengunjungi Bali pada tahun 1906 sebagai seorang pelukis. Dia mengadakan perjalanan menjelajahi Bali. Dan memberikan beberapa catatan antara lain tentang nekara Pejeng, Trunyan, dan Pura Bukit Penulisan. Perhatian terhadap nekara Pejeng ini dilanjutkan oleh K.C Crucq tahun 1932 yang berhasil menemukan tiga bagian cetakan nekara Pejeng di Pura Desa Manuaba, Tegallalang.
Penelitian prasejarah di Bali dilanjutkan oleh Dr. H.A.R. van Heekeren dengan hasil tulisan yang berjudul Sarcopagus on Bali tahun 1954. Pada tahun 1963 ahli prasejarah putra Indonesia Drs. R.P. Soejono melakukan penggalian ini dilaksanakan secara berkelanjutan yaitu tahun 1973, 1974, 1984, 1985. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap benda-benda temuan yang berasal dari tepi pantai Teluk Gilimanuk diduga bahwa lokasi Situs Gilimanuk merupakan sebuah perkampungan nelayan dari zaman perundagian di Bali. Di tempat ini sekarang berdiri sebuah museum.
Berdasarkan bukti-bukti yang telah ditemukan hingga sekarang di Bali, kehidupan masyarakat ataupun penduduk Bali pada zaman prasejarah Bali dapat dibagi menjadi :
  1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
  2. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
  3. Masa bercocok tanam
  4. Masa perundagian
[sunting] Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
Sisa-sisa dari kebudayaan paling awal diketahui dengan penelitian-penelitian yang dilakukan sejak tahun 1960 dengan ditemukan di Sambiran (Buleleng bagian timur), serta di tepi timur dan tenggara Danau Batur (Kintamani) alat-alat batu yang digolongkan kapak genggam, kapak berimbas, serut dan sebagainya. Alat-alat batu yang dijumpai di kedua daerah tersebut kini disimpan di Museum Gedong Arca di Bedulu, Gianyar.
Kehidupan penduduk pada masa ini adalah sederhana sekali, sepenuhnya tergantung pada alam lingkungannya. Mereka hidup mengembara dari satu tempat ketempat lainnya (nomaden). Daerah-daerah yang dipilihnya ialah daerah yang mengandung persediaan makanan dan air yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Hidup berburu dilakukan oleh kelompok kecil dan hasilnya dibagi bersama. Tugas berburu dilakukan oleh kaum laki-laki, karena pekerjaan ini memerlukan tenaga yang cukup besar untuk menghadapi segala bahaya yang mungkin terjadi. Perempuan hanya bertugas untuk menyelesaikan pekerjaan yang ringan misalnya mengumpulkan makanan dari alam sekitarnya. Hingga saat ini belum ditemukan bukti-bukti apakah manusia pada masa itu telah mengenal bahasa sebagai alat bertutur satu sama lainnya.
Walaupun bukti-bukti yang terdapat di Bali kurang lengkap, tetapi bukti-bukti yang ditemukan di Pacitan (Jawa Timur) dapatlah kiranya dijadikan pedoman. Para ahli memperkirakan bahwa alat-alat batu dari Pacitan yang sezaman dan mempunyai banyak persamaan dengan alat-alat batu dari Sembiran, dihasilkan oleh jenis manusia. Pithecanthropus erectus atau keturunannya. Kalau demikian mungkin juga alat-alat baru dari Sambiran dihasilkan oleh manusia jenis Pithecanthropus atau keturunannya.
[sunting] Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
Pada masa ini corak hidup yang berasal dari masa sebelumnya masih berpengaruh. Hidup berburu dan mengumpulkan makanan yang terdapat dialam sekitar dilanjutkan terbukti dari bentuk alatnya yang dibuat dari batu, tulang dan kulit kerang. Bukti-bukti mengenai kehidupan manusia pada masa mesolithik berhasil ditemukan pada tahun 1961 di Gua Selonding, Pecatu (Badung). Gua ini terletak di pegunungan gamping di Semenanjung Benoa. Di daerah ini terdapat goa yang lebih besar ialah Gua Karang Boma, tetapi goa ini tidak memberikan suatu bukti tentang kehidupan yang pernah berlangsung disana. Dalam penggalian Gua Selonding ditemukan alat-alat terdiri dari alat serpih dan serut dari batu dan sejumlah alat-alat dari tulang. Di antara alat-alat tulang terdapat beberapa lencipan muduk yaitu sebuah alat sepanjang 5 cm yang kedua ujungnya diruncingkan.
Alat-alat semacam ini ditemukan pula di sejumlah gua Sulawesi Selatan pada tingkat perkembangan kebudayaan Toala dan terkenal pula di Australia Timur. Di luar Bali ditemukan lukisan dinding-dinding gua, yang menggambarkan kehidupan sosial ekonomi dan kepercayaan masyarakat pada waktu itu. Lukisan-lukisan di dinding goa atau di dinding-dinding karang itu antara lain yang berupa cap-cap tangan, babi rusa, burung, manusia, perahu, lambang matahari, lukisan mata dan sebagainya. Beberapa lukisan lainnya ternyata lebih berkembang pada tradisi yang lebih kemudian dan artinya menjadi lebih terang juga di antaranya adalah lukisan kadal seperti yang terdapat di Pulau Seram dan Papua, mungkin mengandung arti kekuatan magis yang dianggap sebagai penjelmaan roh nenek moyang atau kepala suku.
[sunting] Masa bercocok tanam
Masa bercocok tanam lahir melalui proses yang panjang dan tak mungkin dipisahkan dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pada masa-masa sebelumnya. Masa neolithik amat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat dan peradaban, karena pada masa ini beberapa penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber alam bertambah cepat. Penghidupan mengumpulkan makanan (food gathering) berubah menjadi menghasilkan makanan (food producing). Perubahan ini sesungguhnya sangat besar artinya mengingat akibatnya yang sangat mendalam serta meluas kedalam perekonomian dan kebudayaan.
Sisa-sisa kehidupan dari masa bercocok tanam di Bali antara lain berupa kapak batu persegi dalam berbagai ukuran, belincung dan panarah batang pohon. Dari teori Kern dan teori Von Heine-Geldern diketahui bahwa nenek moyang bangsa Austronesia, yang mulai datang di kepulauan kita kira-kira 2000 tahun S.M ialah pada zaman neolithik. Kebudayaan ini mempunyai dua cabang ialah cabang kapak persegi yang penyebarannya dari dataran Asia melalui jalan barat dan peninggalannya terutama terdapat di bagian barat Indonesia dan kapak lonjong yang penyebarannya melalui jalan timur dan peninggalan-peninggalannya merata dibagian timur negara kita. Pendukung kebudayaan neolithik (kapak persegi) adalah bangsa Austronesia dan gelombang perpindahan pertama tadi disusul dengan perpindahan pada gelombang kedua yang terjadi pada masa perunggu kira-kira 500 S.M. Perpindahan bangsa Austronesia ke Asia Tenggara khususnya dengan memakai jenis perahu cadik yang terkenal pada masa ini. Pada masa ini diduga telah tumbuh perdagangan dengan jalan tukar menukar barang (barter) yang diperlukan. Dalam hal ini sebagai alat berhubungan diperlukan adanya bahasa. Para ahli berpendapat bahwa bahasa Indonesia pada masa ini adalah Melayu Polinesia atau dikenal dengan sebagai bahasa Austronesia.
[sunting] Masa perundagian
Gong, yang ditemukan pula di berbagai tempat di Nusantara, merupakan alat musik yang diperkirakan berakar dari masa perundagian.
Dalam masa neolithik manusia bertempat tinggal tetap dalam kelompok-kelompok serta mengatur kehidupannya menurut kebutuhan yang dipusatkan kepada menghasilkan bahan makanan sendiri (pertanian dan peternakan). Dalam masa bertempat tinggal tetap ini, manusia berdaya upaya meningkatkan kegiatan-kegiatannya guna mencapai hasil yang sebesar-besarnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.